Menghadapi GTM pada Bayi: Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya

Pernah nggak, Moms & Dads, sudah repot-repot menyiapkan makanan untuk si kecil tapi saat disuapi malah mulutnya rapat seperti terkunci? Nah, kondisi ini sering disebut GTM atau Gerakan Tutup Mulut. Jangan khawatir, hampir semua orang tua pasti pernah menghadapi fase ini. Meski bikin pusing, GTM sebenarnya hal yang wajar dialami bayi dan anak, terutama saat mereka sedang belajar mengenal makanan padat.

Kenapa Bayi Bisa GTM?

Banyak hal yang bisa membuat bayi menolak makan. Beberapa penyebab paling umum antara lain:

  1. Tumbuh gigi – Saat gusi terasa nyeri, bayi lebih memilih menolak makanan.
  2. Bosan dengan menu MPASI – Bayi juga bisa bosan kalau makanannya monoton, lho.
  3. Kurang sehat – Saat pilek, demam, atau sariawan, selera makan biasanya turun.
  4. Sedang belajar mandiri – Ada bayi yang ingin mencoba makan sendiri, sehingga menolak disuapi.
  5. Tidak lapar – Terlalu banyak camilan atau minum susu sebelum jam makan bisa bikin bayi kenyang duluan.

Jadi, GTM bukan berarti si kecil rewel atau nakal, melainkan cara tubuhnya merespons perubahan.

Apakah GTM Berbahaya?

Kalau GTM hanya berlangsung beberapa hari, biasanya tidak ada masalah. Namun, jika terlalu lama, bayi bisa mengalami penurunan berat badan, kekurangan gizi, bahkan pertumbuhannya terhambat. Karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap memantau kurva pertumbuhan anak di buku KIA atau saat kontrol ke dokter.

Tips Mengatasi GTM

Nah, berikut beberapa cara yang bisa dicoba agar si kecil kembali semangat makan:

  • Variasikan menu MPASI. Coba ganti bahan makanan, warna, dan rasa. Bayi biasanya lebih tertarik dengan tampilan makanan yang menarik.
  • Sesuaikan tekstur. Jangan terlalu halus atau terlalu kasar, sesuaikan dengan usia dan kemampuan mengunyah bayi.
  • Jangan memaksa. Semakin dipaksa, bayi bisa makin trauma dengan waktu makan. Lebih baik hentikan sebentar lalu coba lagi.
  • Buat suasana menyenangkan. Makan bersama keluarga, gunakan alat makan berwarna cerah, atau nyanyikan lagu.
  • Berikan finger food. Potongan kecil buah atau sayur rebus bisa membuat bayi lebih penasaran dan mau mencoba sendiri.
  • Perhatikan jadwal makan. Usahakan bayi datang ke meja makan dalam kondisi lapar, bukan kenyang karena camilan atau susu.

Kalau semua cara sudah dicoba tapi GTM masih berlangsung lama, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter anak atau ahli gizi. Bisa jadi ada masalah kesehatan atau kebutuhan nutrisi khusus yang perlu diperhatikan.

Penutup

Menghadapi GTM memang bisa bikin orang tua stres. Tapi, tenang saja Moms & Dads, ini hanyalah fase sementara. Dengan kesabaran, kreativitas dalam menyiapkan makanan, dan suasana makan yang menyenangkan, si kecil biasanya akan kembali lahap makan. Ingat, yang terpenting bukan seberapa banyak makanan yang masuk sekali makan, tapi bagaimana bayi tetap mendapat nutrisi cukup untuk tumbuh kembangnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top