Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat yang berbasis pada peran serta aktif warga desa. Posyandu hadir sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang mudah dijangkau oleh masyarakat, terutama ibu hamil, bayi, balita, dan lansia. Kegiatan ini biasanya dilakukan secara rutin sebulan sekali di balai desa, rumah warga, atau tempat lain yang mudah diakses oleh masyarakat.

Posyandu menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa. Tenaga pelaksananya adalah kader-kader kesehatan yang berasal dari warga setempat. Mereka mendapat pelatihan dari puskesmas sehingga mampu memberikan layanan sederhana, melakukan pencatatan, serta menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat. Dengan adanya posyandu, akses layanan kesehatan menjadi lebih dekat, murah, dan merata hingga ke pelosok desa.
Fungsi utama posyandu adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar, khususnya di bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Melalui posyandu, ibu hamil dapat memantau perkembangan kehamilannya, mendapatkan imunisasi, serta memperoleh penyuluhan gizi. Bagi bayi dan balita, posyandu berperan dalam pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pemberian vitamin A dan imunisasi dasar. Hal ini penting untuk mencegah gizi buruk, stunting, maupun penyakit menular pada anak.

Selain itu, posyandu juga berfungsi sebagai wadah penyuluhan kesehatan. Kader bersama tenaga medis memberikan informasi tentang pola hidup bersih, kesehatan reproduksi, keluarga berencana, hingga cara pencegahan penyakit menular. Dengan begitu, masyarakat desa tidak hanya menerima pelayanan, tetapi juga dibekali pengetahuan untuk menjaga kesehatan secara mandiri.
Dalam perkembangannya, posyandu tidak hanya fokus pada ibu dan anak, tetapi juga pada kelompok lansia. Beberapa posyandu kini membuka layanan pemeriksaan tekanan darah, pengukuran gula darah, serta penyuluhan gaya hidup sehat bagi warga lanjut usia. Hal ini membantu deteksi dini penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes yang banyak dialami oleh lansia.
Keberadaan posyandu memberikan manfaat besar bagi desa. Pertama, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena layanan kesehatan lebih mudah dijangkau. Kedua, memperkuat rasa gotong royong, sebab posyandu dikelola bersama oleh warga. Ketiga, menjadi sarana komunikasi antara masyarakat desa dengan tenaga kesehatan dari puskesmas.
Dengan fungsi-fungsi tersebut, posyandu dapat dikatakan sebagai garda terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat desa. Meski sederhana, perannya sangat vital dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, tenaga medis, maupun masyarakat, sangat diperlukan agar posyandu tetap berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi desa.